Caramenghitung kehamilan paling mudah adalah berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT). Menghitung usia kehamilan sangat diperlukan agar bisa mengetahui kapan waktu melahirkan tiba. Rata-rata usia kehamilan berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu. CaraMenghitung Taksiran Berat Janin. Taksiran berat janin dianggap penting pada masa kehamilan karena pertumbuhan janin intrauterine berlangsung tidak konstan, yaitu berlangsung cepat pada awal masa kemudian melambat seiring bertambahnya usia kehamilan dan berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya komplikasi selama persalinan pada ibu dan bayi seperti berat lahir rendah atau berat CaraMenghitung Usia Kehamilan Untuk menghitung usia kehamilan, metode yang banyak digunakan saat ini adalah dengan berpatokan kepada tanggal menstruasi terakhir. Hari pertama haid terakhir (HPHT) dianggap sebagai hari pertama usia kehamilan. Biasanya seorang wanita akan menjalani kehamilan sekitar 280 hari atau 40 minggu sejak HPHT. Vay Tiền Nhanh. “Hari pertama haid terakhir atau HPHT adalah metode yang bisa digunakan untuk menentukan usia kehamilan. Namun, metode ini memiliki banyak kekurangan, sehingga sering memberikan informasi yang tidak akurat. USG pada trimester pertama adalah cara yang paling akurat untuk menentukan usia kehamilan.” Halodoc, Jakarta – Masih banyak ibu yang bingung atau salah dalam menghitung atau menentukan usia kehamilan. Padahal, mengetahui usia kehamilan penting agar ibu bisa mengetahui apakah bayi bertumbuh sesuai yang diharapkan dan kapan waktu persalinan ibu. Nyatanya, kehamilan sudah dimulai sejak pembuahan terjadi. Nah, usia kehamilan bisa dihitung sejak hari pertama haid terakhir HPHT ibu hingga tanggal saat ini, yang biasanya dihitung dalam mingguan. Simak ulasan selengkapnya di sini. Manfaat Mengetahui Usia Kehamilan TIdak hanya dokter kandungan, perawat, atau bidan saja yang harus paham cara menghitung usia kehamilan, tetapi ibu hamil juga perlu tahu caranya. Berikut ini manfaat mengetahui usia kehamilan bagi ibu hamil Membantu menentukan kapan kemungkinan tanggal perkembangan janin, termasuk mendeteksi adanya pemeriksaan trimester kesehatan bayi setelah lahir. Cara Menentukan Usia Kehamilan dengan HPHT Usia kehamilan dihitung dari periode pembuahan sampai bayi lahir. Salah satu cara sederhana untuk menghitung usia kehamilan adalah dengan menggunakan HPHT. HPHT adalah waktu yang mengacu pada hari pertama ketika menstruasi ibu berakhir. Usia kehamilan dihitung mulai dari hari pertama HPHT, biasanya dalam hitungan minggu. Bila menstruasi ibu teratur dan berlangsung selama 28 hari, dan bila ovulasi umumnya terjadi pada hari ke-14 dari siklus ibu, maka pembuahan mungkin terjadi sekitar dua minggu setelah HPHT. Namun, metode menghitung usia kehamilan dengan HPHT ini memiliki kekurangan. Pasalnya, metode ini tidak memperhitungkan faktor-faktor, seperti adanya variasi siklus menstruasi pada tiap wanita dan variasi waktu ovulasi. Selain itu, untuk menghitung usia kehamilan dengan metode ini, ibu juga harus mengingat kapan hari pertama haid terakhir ibu. Oleh karena itu, ultrasound atau USG janin merupakan metode yang lebih sering dipilih, karena memberikan lebih banyak informasi mengenai usia kehamilan. Faktanya, USG yang dilakukan pada trimester pertama adalah cara paling akurat untuk menentukan usia kehamilan. Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan USG Ultrasonografi adalah pemeriksaan medis yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk mengambil gambar langsung dari dalam tubuh seseorang. Pada ibu hamil, USG bisa digunakan untuk menentukan usia kehamilan, yaitu dengan cara melihat ukuran janin. Pada awal kehamilan, dokter kandungan bisa menggunakan USG untuk menghitung diameter kantong kehamilan untuk menentukan usia kehamilan. Ketika janin sudah lebih berkembang, dokter akan mengukur panjang bayi dari bagian atas kepala hingga bawah bokong bayi. Pada tahap akhir kehamilan, USG digunakan untuk mengukur bagian tertentu dari tubuh bayi, seperti perut, kepala, dan tulang paha untuk memastikan usia kehamilan dan pertumbuhan janin. Ada dua metode pemeriksaan USG, yaitu Transvaginal, yaitu menggunakan alat yang dimasukkan ke dalam vagina. Metode ini biasanya digunakan pada masa awal menggunakan alat yang ditempelkan ke perut. Metode ini biasanya digunakan pada usia trimester kehamilan lanjut. Selain menentukan usia kehamilan, USG juga bisa digunakan untuk menentukan jenis kelamin bayi, memeriksa kesehatannya, mengukur pertumbuhan, dan mengesampingkan masalah genetik. Itulah penjelasan mengenai cara menghitung usia kehamilan dengan HPHT. Bila ibu sedang merencanakan kehamilan, jangan lupa mempersiapkan kesehatan diri dengan cara banyak mengonsumsi makanan sehat dan minum suplemen vitamin yang penting untuk kehamilan ya. Ibu bisa cek suplemen vitamin yang ibu butuhkan dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga untuk memudahkan ibu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap. Referensi Flo. Diakses pada 2021. Gestational Age How Do You Count Pregnancy Weeks?. Verywell Family. Diakses pada 2021. What Is Gestational Age? SOGC Clinical Practice Guidelines. Diakses pada 2021. Determination of Gestational Age by Ultrasound Sebagian wanita mungkin belum tahu cara menghitung usia kehamilan. Meskipun sulit dipastikan secara akurat karena waktu tepat pembuahan terjadi tidak bisa diketahui, usia kehamilan dapat diperkirakan dengan beberapa cara. Untuk menghitung usia kehamilan, metode yang banyak digunakan saat ini adalah patokan pada tanggal menstruasi terakhir. Hari pertama haid terakhir HPHT dianggap sebagai hari pertama usia kehamilan. Biasanya, seorang wanita akan menjalani kehamilan sekitar 280 hari atau 40 minggu sejak HPHT. Anggapan bahwa HPHT sebagai hari pertama kehamilan tetap dinilai cukup akurat, meskipun biasanya pembuahan baru mulai terjadi sekitar 11 – 21 hari setelah tanggal tersebut. Ini Cara Menghitung Usia Kehamilan Mengetahui usia kehamilan sangat penting untuk memperkirakan waktu kelahiran bayi. Ketika hari perkiraan lahir HPL sudah ditentukan, tanggal kelahiran bayi berada di rentang waktu antara dua minggu sebelum dan dua minggu setelah HPL. Untuk mengetahui cara menghitung usia kehamilan, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan Berdasarkan hari pertama haid terakhir HPHT Cara populer untuk menghitung usia kehamilan adalah dengan menentukan tanggal menstruasi terakhir sebelum hamil. Metode ini dikenal dengan nama rumus Naegele. Cara ini dianggap sebagai metode terbaik bagi para wanita yang memiliki siklus haid teratur 28 hari. Mula-mula, tentukan terlebih dahulu tanggal HPHT. Kemudian, tambahkan 40 minggu dari tanggal tersebut untuk menentukan perkiraan hari persalinan. Hal ini didasari pada asumsi bahwa kehamilan biasanya dijalani selama 9 bulan alias 40 minggu atau 280 hari. Dengan mengetahui perkiraan hari kelahiran bayi, maka usia kehamilan bisa diketahui. Berikut simulasi perhitunganganya Tentukan hari pertama haid terakhir HPHT Tambahkan satu tahun Tambahkan tujuh hari Mundurkan tiga bulan Sebagai contoh, bila HPHT tanggal 22 Juli 2018, maka perhitungannya menjadi 22 Juli 2018 + 1 tahun = 22 Juli 2019 22 Juli 2019 + 7 hari = 29 Juli 2019 29 Juli 2019 - 3 bulan = 29 April 2019 Berdasarkan rumus tersebut, tafsiran hari kelahiran bayi adalah tanggal 29 April 2019. Meskipun mudah dan cukup akurat, metode ini tidak bisa diterapkan pada wanita yang tidak ingat kapan HPHT-nya atau yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur. Berdasarkan USG Pada keadaan di mana cara di atas dianggap tidak memberikan hasil yang akurat, misalnya jika haid tidak teratur, Anda dapat mengunjungi dokter untuk menentukan usia kandungan. Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG transvaginal untuk menentukan usia kehamilan dengan lebih akurat. Hasil USG dalam menghitung usia kehamilan akan lebih akurat jika dilakukan di masa awal kehamilan. Hal ini karena dalam beberapa minggu pertama, janin cenderung berkembang dengan kecepatan yang sama. Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan, tingkat pertumbuhan janin bisa berbeda-beda. Pertumbuhan bisa cepat di bulan tertentu, kemudian bisa melambat di bulan berikutnya. Oleh karena itu, pemeriksaan USG yang dilakukan di trimester akhir kehamilan tidak ditujukan untuk menentukan usia janin, melainkan untuk memantau apakah janin tumbuh dengan baik. Menghitung usia kehamilan memang penting untuk memperkirakan waktu kelahiran bayi. Cara yang paling umum digunakan adalah perhitungan HPHT dan pemeriksaan USG. Namun, hasil keduanya bisa jadi tidak sama, karena masing-masing cara memiliki kondisi yang berbeda untuk mendapatkan hasil akurat. Namun, jangan khawatir, dokter kandungan akan terus memantau kehamilan Anda dan memberi tahu apabila Si Kecil sudah akan lahir. Itulah sebabnya, pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan perlu dilakukan. Ketika ditanya, “sudah hamil berapa bulan?”, setiap wanita tentu akan sangat mudah menjawabnya. Entah itu 4 bulan, 6 bulan, atau 9 bulan sesuai dengan kondisi kehamilannya. Nah, angka-angka ini sebetulnya menggambarkan usia kehamilan Anda, atau disebut juga dengan gestational age. Usia kehamilan dihitung sejak hari pertama haid terakhir HPHT. Walaupun sebetulnya, perkembangan janin mungkin belum dimulai sampai terjadinya pembuahan. HPHT ini akan mencerminkan kapan dimulainya kehamilan, biasanya akan dihitung secara mingguan atau weekly, bukan bulanan. Misalnya usia kehamilan 8 minggu, 16 minggu, 24 minggu, dan seterusnya. Apa akibatnya kalau usia janin lebih kecil atau lebih besar? Saat melakukan pemeriksaan USG di dokter kandungan, Anda mungkin bingung saat mengetahui bahwa usia kehamilan dan usia janin berbeda. Penting untuk dicatat bahwa usia janin dan usia kehamilan sudah pasti berbeda. Hal ini karena memang usia kehamilan tidak dihitung dari hari terjadinya pembuahan yang sebenarnya. Selain itu, perbedaan usia janin dan kehamilan juga bisa dipengaruhi oleh siklus menstruasi yang tidak normal. Entah itu terlalu panjang lebih dari 30 hari atau terlalu pendek kurang dari 25 hari. Akibatnya, perhitungan HPHT tadi bisa jadi meleset dan menyebabkan usia si janin berbeda dengan usia kehamilannya. Anda mungkin takut bahwa perbedaan tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan janin. Bahkan, ada juga yang bilang bahwa jika usia janin lebih kecil daripada usia kehamilan, maka Anda berisiko keguguran. Namun, apa benar begitu? Jangan khawatir dulu, faktanya usia janin dan usia kehamilan yang berbeda tidak selalu berdampak buruk pada janin. Kita tidak bisa hanya mengandalkan ukuran dan berat badan bayi untuk menentukan usia kehamilan, karena hasilnya bisa saja menipu. Misalnya, ukuran bayinya besar tapi usia kehamilannya kecil dan juga sebaliknya, ukuran bayinya kecil tapi usia kehamilannya justru besar. Contohnya begini, Anda mungkin pernah melihat seorang wanita yang perutnya besar seperti sedang mengandung 8 bulan, tapi ternyata usia kehamilannya masih 5 bulan. Begitu juga sebaliknya, ada wanita hamil yang perutnya kecil seperti sedang mengandung 6 bulan, tapi ternyata sebenarnya sudah hamil 9 bulan. Oleh karena itu, sebaiknya jangan hanya menilai sehat atau tidaknya si bayi dari ukuran kehamilannya saja. Ingat, jangan terpaku dengan usia kehamilan saja Kebanyakan orang mungkin terlalu fokus untuk memantau berat badan dan melihat jenis kelamin bayi lewat USG. Padahal, ada manfaat USG lainnya yang juga penting tapi sering disepelekan, yaitu mengetahui seberapa baik kesejahteraan bayi dalam kandungan. Ya, kesejahteraan bayi sangat penting diperhatikan supaya pertumbuhan dan perkembangan bayi tetap normal sesuai dengan usia kehamilannya. Dokter akan melihat apakah kebutuhan nutrisi bayi tercukupi, proporsi badannya baik, fungsi tubuhnya berjalan normal, dan sebagainya. Untuk menentukan usia kehamilan pun tidak cukup hanya dengan 1 kali USG saja. Hal ini dibutuhkan USG serial atau USG berkelanjutan untuk memastikan pertumbuhan janin berjalan normal sesuai usia kehamilannya atau tidak. Dengan begitu, perhitungan usia kehamilan jadi lebih akurat dan tidak akan meleset.

cara menghitung usia kehamilan pdf